*** EKG (Elektrokardiografi) & Jantung Kita***

***BLOG INI BERISI TENTANG ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG), KESEHATAN JANTUNG, SERTA PENGETAHUAN/SKILL YANG BERGUNA BAGI TENAGA KESEHATAN KHUSUSNYA PARA PERAWAT AGAR LEBIH PERCAYA DIRI DAN MENINGKATKAN KEPROFESIONALANNYA DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN SEBAGAIMANA MESTINYA*** ***LICENSE BOLEH TINGGI, TAPI TANPA DIBEKALI PENGETAHUAN ATAU KETRAMPILAN YANG CUKUP TENTANG MEDIS, MAAF....PROFESI PERAWAT SELALU AKAN DIPANDANG SEBELAH MATA ***

 
MATERI KURSUS EKG :
1. Basic Anatomi Fisiologi Jantung

2. Fundamental Elektrofisiologi Jantung

3. Fundamental EKG

4. Normal EKG atau Normas Sinus Rhytm

5. Aritmia atau Dysritmia

6. Ekstrasistole

7. Blok

8. SVT or Supraventrikular Takikardi

9. Pembesaran Otot Jantung

10. Penyakit Jantung Koroner

11. Pre eksitasi Syndrome

12. EKG Miscellenius

13. Sistematika Membaca EKG

14. Silahkan kontak saya, 082128528085 or 0813125539326
Mari Jangan Biarkan Mahasiswa Kesehatan Khususnya: " Keperawatan" " Kedokteran " " Kebidanan" Berapa biayanya untuk bisa "LEARNING EKG from Zero" bersama Abu Nazmah? HANYA 4.5jt/30 peserta atau 150rb/peserta More detail : Segera Hubungi saya via WA 088222239068 or Direct Calling 081312539326 Yuukk Jadwalkan di kampus anda
Other things
Other things
Other things
Diskusi Jawaban Latihan EKG Strip No.16 - 30
Tuesday, June 30, 2009
Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.16

1.Jarak RR/PP interval antara beat yang satu dengan yang lain berbeda, menandakan irama irregular atau tidak teratur. Anda harus jeli juga disini, ada 2 gelombang P yang berbeda menandakan pacemaker berasal dari 2 tempat yang berbeda. Karena disetiap beat memiliki komplek QRS yang normal maka sudah pasti kalau kedua pacemaker itu berasal dari atas ventrikel.

2. Frekfensi jantungnya kita hitung dengan mengalikan jumlah normal komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini jumlah komplek QRS dalam 6 detik adalah 5, jadi frekfensi jantungnya 5 x 10 = 50x/menit

3. Semua konfigurasi gel adalah normal kecuali ada 2 macam bentuk gel P yang menjadi perhatian kita. Dua (2) defleksi positip dengan bentuk yang normal dimana berasal dari pacemaker SA node dan 3 defleksi positip gel P berbentuk runcing yang berasal dari otot atrium.

Coba anda perhatikan PP interval antara beat 1 dengan beat 2 jaraknya 58 kotak kecil atau 58 mm dengan bentuk gel P yang sama. Kemudian anda perhatikan dan hitung PP interval antara beat 1 dengan beat 2, dimana gel P pada beat 2 mempunyai bentuk gel P yang berbeda dengan beat 1. Kita dapatkan PP interval antara beat 1 dengan beat 2 adalah 21 kotak kecil atau 21 mm.
Semua pacemaker akan mengeluarkan impuls secara teratur dengan periode tertentu yang akan menghasilakan jarak atau interval yang sama dan bentuk gelombang yang sama.
Di beat 1 kita ketahui kalau impuls berasal dari SA node. Seharusnya gel P yang normal akan muncul setelah 29mm (jarak beat 1 & 3= 58 lalu dibagi 2 = 29 mm) pada kasus ini ada gel P yang muncul premature dengan jarak 21 kotak kecil atau 21 mm dari normal gel P di beat 1. Di beat 4 juga tampak gel P yang prematur seperti di beat 2.

3. Tidak ada

2. Kesimpulan : SINUS BRADIKARDIA Dengan 2 AES/PAC dibeat 2&4 (Atrial ekstra sistole/pemature atrial contraction)






Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.17
1.Tampak Komplek QRS yang muncul secara beraturan, begitupun dengan gel P yang walaupun keduanya dalam bentuk yang berbeda dengan yang normal. Tapi kita katakan kalau pada kasus ini iramanya teratur. Karena ada gel P yang biarpun bentuknya beda tapi kita katakan pacemaker berasal dari atas ventrikel atau tepatnya dari atrium tp bukan dari SA node.

2. Frekfensi jantungnya 1500:21 kotak kecil = 71x/menit


3. Ada beberapa gelombang P yg tdk diikuti komplek QRS menandakan adanya blok atau blok di atrial

4. Gel P mirip seperti gigi gergaji jd kita tidak bisa mengukur PR interval, tidak ada gel Q, tampak gel Rr, tidak ada gel S, Komplek QRS yang lebar lebih dari normal, tidak ada gel T karena terbenam di gel P.

4. Kesimpulan : ATRIAL FLUTTER 4:1 NORMAL VENTRIKEL RESPON Dengan Wide komplek QRS. Nah penyebabnya kenapa nih?Yg pasti ada masalah di intraventrikular konduksi yang di sebabkan oleh berbagai macam. Utk itu lihat 12 lead, klinis pasien dan therapi yang diminum.






Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.18

1. Jarak RR dan PP interval disetiap beat tidak sama, jadi kita katakan iramanya tidak teratur dan berantakan atau Irregular Irregularly. Adanya gel P yang tidak karuan bentuknya menandakan pacemaker berasal dari otot atrium.

2. Karena irama tidak teratur, maka menghitung frekfensi jantungnya dengan cara mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini jumlah normal komplek QRS dalam 6 detik adalah 18. Jadi frekfensi jantungnya 18 x 10 = 180x/mnt



3. Tidak bisa di identifikasi

4. Gel P yang bentuknya tidak karuan, semua konfigurasi gel EKG disetiap beat mengalami perubahan. Kita cukup memperhatikan morfologi komplek QRS yang tingginya tidaklah sama dari beat ke beat, inilah yang membedakannya dari SVT jika gel P pada atrial fibrilasi tidak ada atau halus sekali.

4. Kesimpulan: ATRIAL FIBRILATION Dengan RAPID RESPON VENTRIKEL (kenapa saya katakan rapid respon dari ventrikel, karena frekfensi jantungnya melebihi dari 100x/menit, pada kasus ini sangat membahayakan jiwa pasien)







Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.19

Pada EKG strip no.19 ini, penjelasanya setidaknya sama dengan EKG strip no.14. Tapi di EKG strip yang ini perubahan terjadi dari Sinus Bradikardi ke SVT.

Kesimpulan : PSVT (Paroksimal Supra Ventrikular Takikardi)yaitu perubahan mendadak dari irama Sinus Bradikardi menjadi Supra Ventrikular Takikardi.






Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.20

1. Saya rasa anda sudah mahir untuk menentukan irama teratur atau tidak. Pada kasus ini RR interval tampak teratur, sebenarnya kalau anda ukur dengan benar tidaklah sama. Anda juga mungkin bingung dengan gel P disini, iya kan? Jangan panic,perhatikan dengan jeli....pada beat 2,3,4 dan 7,8 tampak ada gelombang P dengan defleksi negatif. Lihat juga di beat 5 & 6 tidak ditemukan adanya gelombang P. Anyway kita mendapatkan komplek QRS di semua beat normal.
Kalau anda menemukan kasus seperti ini, dengan gel P berdefleksi negatif, tidak ada gel P, atau gel P defleksi negatif setelah komplek QRS....anda biasanya ragu untuk mengatakan irama ini berasal dari pacemaker AV node atau daerah junction dengan catatan adanya normal komplek QRS atau dengan bundle branch blok. 

Maaf....inget-inget ojo sampe keliru utk sumber irama yg berasal dari AV node dengan sumber irama yang berasal dari atrial bagian bawah. Nah pada EKG  ini yaitu d beat 2,3,4,7,8 itu sumber fokusnya atau sumber iramanya dari atrian bagian bawah. Sedangkan beat 7,8 berasal dari AV node/junctional. Masih bingung?Yuk adakan pelatihan ekg bersama saya ya

2. Frekfensi jantungnya jumlah komplek QRS dalam 6 deti adalah 8, jadi frekfensi jantungnya 8 x 10 = 80x/menit

3. Semua konfigurasi gelombang normal kecuali gel P yang menjadi perhatian disini (baca point 1).

4. Kesimpulan : ATRIAL ESCAPE RHYTM & JUNCTIONAL ESCAPE RHYTM






Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.21

1. Ada 11 normal komplek QRS dimana jarak RR intervalnya sama kecual RR interval antara beat ke 5 & 7 dengan beat beat ke 10 & 12, kita pastikan kasus ini iramanya tidak teratur. Anda pasti bingung menemukan gel P, iya kan? Perhatikan dengan jeli, setelah gel S selesai diikuti defleksi negatif gel P. Jadi gelombang P muncul setelah komplek QRS tapi berdefleksi negatif. Maka impuls berasal dari pacemaker AV node atau daerah junction.

2.Frekfensi jantungnya yaitu dengan mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini jumlah komplek QRS ada 13, jadi frekfensi jantungnya 13 x 10 = 130 x/menit

3. Gel P berdefleksi negatif (retrograde conduction) setelah komplek QRS, konfigurasi gelombang yang lain dalam batas normal kecuali beat ke 6 dan 11 dengan gambaran yang abnormal. Kedua beat ini berasal dari ventrikel yang muncul secara premature sehingga gambaran komplek QRS nya abnormal, tapi tetap kita namakan sebagai komplek QRS karena berasal dari kontraksi ventrikel.

4.Tidak ada


5. Kesimpulan : JUNCTIONAL TAKIKARDI Dengan 2 Unifocal VES/PVC R on T di beat 6 dan 11. (kenapa saya katakan unifocal/uniform & takikardi? karena kedua VES atau PVC mempunyai bentuk yang sama dan frekfensi jantungnya melebih 100x/menit)








Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.22

1. Jarak RR interval di setiap beat tidak sama, jadi kita katakan iram tidak teratur. Tidak ditemukanya gelombang P tapi adanya komplek QRS di setiap lead sekilas normal bentuknya dan tidak melebar. Maka anda harus yakin kalau sumber pacemaker berasal dari AV node atau daerah junction.
2. Frekfensi jantungnya dengan mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini jumlah komplek QRS dalam 6 detik adalah 7, jadi frekfensi jantungnya adalah 7 x 10 = 70x/menit.

3. Tidak ditemukan adanya gel P, dan semua konfigurasi gelombang yang lain dalam batas normal. Saya yakin anda pasti bingung menghadapi kasus ini...tenang! Kita lihat dengan jeli...lihat lagi dan bandingkan setiap komplek QRS di setiap beat dengan beat lainnya.
Kalau anda jeli, komplek QRS di beat 1,3,5,7 berbeda dengan komplek QRS di beat 2,4,6. Anda lihat RR interval antara beat 1&3 jaraknya 42 kotak kecil atau 42mm. Seharusnya beat yang kedua akan muncul pada jarak ke 21mm (42:2=21), pada kasus ini kita lihat jarak RR interval dari beat 1&2 memendek yaitu 16 kotak kecil atau 16 mm, begitu juga RR interval pada beat ke 3 dengan 4 yaitu sama 16 mm.
Jadi adanya pacemaker premature yang berasal dari AV node atau daerah junction juga.

4. Kesimpulan : ACCELERATED JUCTIONAL Dengan JES/PJC Bigimini(JES=juctional ekstra sistole, PJC= premature junctional contraction). Kenapa bigimini?karena JES/PJC muncul alternate/selang seling dengan irama dasarnya yaitu accelerated junctional.







Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.23


1. Irama teratur karena jarak RR interval disetiap beat sama, begitupun juga dengan PP interval yang walaupun gel P berdefleksi negarif. Karena gel P nya berdefleksi negatif, maka kita yakin kalau sumber pacemaker berasal dari AV node atau daerah junction dan bukan dari atrial bagian bawah fokusnya

2. Frekfensi jantungnya 1500: 38 kotak kecil = 40 x/menit

3. Tidak ada blok or ekstrasistole


4. Semua konfigurasi gelombang dalam batas normal, kecuali gelombang P yang berdefleksi negatif.
5. Kesimpulan : JUNCTIONAL RHYTM (Ingat kalau impuls yag dikeluarkan oleh pacemaker AV node atau daerah junction adalah kurang lebih 40-60x/menit, jika irama junction frekfensinya antara 60-100 dinamakan accelerated junctional, jika frekfensinya lebih dari 100x/menit dinamakan junctional takikardi).







Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.24

Pada kasus ini hampir sama dengan kasus ekg strip no.23, hanya yang membedakan frekfensi jantungnya saja yaitu 150x/menit

Kesimpulan : JUNCTIONAL TAKIKARDI or SVT dg AVNRT







Gambar EK (elektrokardiografi) Strip No.25
Pada kasus ini juga penjelasanya sama dengan ekg strip no.23, hanya yang perlu anda perhatikan pada kasus ini adalah adanya ST segmen elevasi dan frekfensi jantungnya 47x/menit.

Kesimpulan :JUNCTIONAL RHYTM Dengan adanya ST Segmen Elevasi






Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.26


1. Anda tidak salah kalau mengatakan iramanya tidak teratur dan saya setuju sekali dengan pendapat anda. Akan tetapi jika anda praktek langsung dengan pasien dan mengeceknya lewat stetoskop atau palpasi. Jadi untuk kasus ini, gunakan cara menghitung frekfensi jantung yang tidak teratur. Tidak adanya gel P disetiap beat, tapi ada komplek QRS yang normal juga ada juga yang abnormal. Jadi acuan kita pada komplek QRS yang normal, so kita yakin bahwa sumber pacemaker utama berasal dari AV node atau daerah junction.

2. Frekfensi jantungnya adalah dengan mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Didapatkan jumlah komplek QRS dalam 6 detik adalah 16, jadi frekfensi jantungnya 16 x 10 = 160 x/menit.

3. Ada VES/PVC R onT yang muncul alternate


4. Tidak ada gel P, adanya komplek QRS alternate atau bergantian muncul dengan komplek QRS abmormal.

4. Kesimpulan : JUNCTIONAL TAKIKARDI Dengan Unifocal/Uniform VES/PVC R on T BIGIMINI
(kenapa saya katakan R on T ? karena VES/PVC muncul tepat diatasnya gel T )







Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.27
1. Aduh bagaimana jelasinnya....ok, yang jelas iramanya tidak teratur karena RR interval tidak sama antara beat 1 s/d 7 jika anda ukur. Tidak adanya gel P tapi adanya normal komplek QRS, walaupun ada juga komplek yang anda lihat abnormal yaitu di beat 2,5,7. Jadi anda harus yakin kalau impuls berasal dari pacemaker AV node atau daerah junction.

2. Frekfensi jantungnya adalah kalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini jumlah komplek QRS dalam 6 detik adalah 15, jadi frekfensi jantungnya 15 x 10 = 150 x/menit.

3. Tidak ada gelombang P, konfigurasi gelombang yang lain dalam batas normal kecuali pada beat 2,5,7 dimana komplek QRS yang lebar dan muncul diatas gel T.

4. Kesimpulan : JUNCTIONAL TAKIKARDI Dengan 3 Unifocal VES/PVC R on T di beat 2,5,7







Gambar EKG (elektrokardiografi)Strip No.28
1. Tidak perlu jelaskan secara detail ya, saya yakin anda mengerti untuk menentukan irama teratur atau tidak. Saya yakin anda masih kebingungan kalau kasus ini mempunyai gel P atau tidak, karena ada gelombang yang mungkin anda kira gel P. Sekali lagi anda harus jeli ....tidak ada gel P di sini. Langsung aja kalau impusl berasal dari pacemaker AV node atau daerah junction.

2. Frefensi jantungnya adalah 11 x 10 = 110 x/menit

3. Tidak ada gel P,komplek QRS dalam batas normal kecuali di beat 5 dan 9, gel S menyatu dengan adanya ST segmen depresi.

4. Kesimpulan : JUNCTIONAL TAKIKARDI Dengan 2 Unifocal VES/PVC dibeat 5,9 dan ST Depresi






Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.29
Saya rasa semua sudah tahu pada kasus ini, jadi tidak perlu dijelaskan
Kesimpulan : VENTRIKEL TAKIKARDI







Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.30
1. Jelas sekali iramanya tidak teratur, ada gel P normal di beat 1,3,4,8. Jadi pacemaker berasal dari SA node.

2. Frekfensi jantunganya adalah 8 x 10 = 80 x/menit

3. Adanya gel P yang diiukuti normal komplek QRS, kecuali pada beat 2,5,7 yang memiliki bentuk komplek QRS yang berbeda.

4. Kesimpulan : SINUS RHYTM Dengan MULTIFOCAL VES/PVC Di beat 2,5,7

Baca selengkapnya.....
posted by Abu Nazmah @ 11:15 AM  
Diskusi Jawaban Latihan EKG Strip No.1 - 15
Monday, June 29, 2009
Bagi para pemula interpreter EKG (elektrokardiografi), entah itu seorang dokter atau perawat maupun tenaga kesehatan lainnya harus mempunyai langkah dasar yang menuntun kita saat membaca atau menginterpretasi sebuah ekg strip maupun ekg 12 lead. Sehingga anda tidak mengalami kebingungan atau keraguan saat memulai interpretasi dan menyimpulkan hasil dari analisa EKG anda.

Tolong anda ikuti langkah dibawah ini secara berurutan saat anda membaca EKG (elektrokardiografi) strip :

1. Pastikan ekg strip yang kita baca di rekam dengan kecepatan 25mm/detik dengan voltase 1 mV

2. Tentukan irama jantung (teratur atau tidak teratur) dan dari pacemaker mana berasal (SA, Atrial AV atau Ventrikel)

3. Hitung frekwensi denyut jantung dengan cara yang tepat

4. Apakah ada Blok, Apakah ada Ekstrasistole?

5. Miscellenius EKG kalau ada
 
Yaaa itu saja informasi yang bisa kita dapatkan  dari analisa kita terhadap lead panjang atau EKG strip !!!
Ingat, ke empat point yang bisa kita dapatkan dari analisa lead panjang/EKG strip saling berkaitan satu sama lain.

Informasi lainnya harus dilihat dari secara keseluruhan baik 12 lead EKG termasuk klinis pasien atau data penunjang lainnya

6. Kesimpulan







Bagi anda yang kurang basic ekg-nya...sebaiknya baca dulu blog kursus ekg  atau Ikutan pelatihan EKG bersama saya sebelum mengikuti diskusi ini. Atau bisa pesen buku-buku EKG yang saya tulis ke Syahrul Maulana, ini no.contact nya
087728706540 - 081321331122  Pin BB: 7DF1515C
(Semua gambar EKG strip ini direkam dengan kecepatan 25 mm/detik dengan voltase 1 mV/10 mm)



Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.1

1. Jarak RR/PP interval antara beat yang satu dengan beat yang lainnya sama (43 kotak kecil/43mm), menandakan Irama regular/teratur, adanya defleksi positip gel P dengan bentuk yang sama dan diikuti oleh normal komplek QRS dengan bentuk yang sama pula, ini menandakan pacemaker berasal dari SA node.



2. Frekfensi jantung 1500: 43 kotak kecil = 35 x/menit


3. Irama teratur dipastikan  tidak ada ekstrasistole, blok juga tidak ada 

4. Gel P,Q,R,S,T normal, komplek QRS normal PR interval normal, ST segmen normal, QT interval memanjang 0,45 detik.

5. Kesimpulan : SINUS BRADIKARDIA DG PROLONG QT INTERVAL



Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.2

1. Jarak RR/PP interval antara beat yang satu dengan beat yang lainnya sama (23 kotak kecil/23mm), menandakan irama regular/teratur, adanya defleksi positip gel P dengan bentuk yang sama menandakan pacemaker berasal dari SA node

2. Frekfensi jantung 1500:23 kotak kecil = 65 x/menit


3. Irama teratur dipastikan  tidak ada ekstrasistole, blok juga tidak ada
  
4. Gel P tinggi dan lebar normal tapi bentuknya agak runcing (?P pulmonal), pada ekg strip penemuan seperti ini kita abaikan. Tidak ada gel Q kita abaikan juga, gel RST normal. Adanya gel U, QT interval dan komplek QRS normal

5. Kesimpulan : NORMAL SINUS RHYTM DENGAN ADANYA GELOMBANG U





Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.3

1. Jarak RR/PP interval antara beat yang satu beat dengan yang lain sama (10 kotak kecil/ 10 mm)menandakan irama teratur, adanya defleksi positip gel P dengan bentuk yang sama dan diikuti oleh normal komplek QRS dengan bentuk yang sama pula, ini menandakan pacemaker berasal dari SA node.

2. Frekfensi jantung 1500:10 kotak kecil = 150 x/menit


3. Irama teratur dipastikan  tidak ada ekstrasistole, blok juga tidak ada 

4. Gel P tingginya lebih dari 2,5mm dan runcing sekali menandakan P pulmonal, gel QRST normal, QT interval memendek, ST segmen tampak depresi.

5. Kesimpulan: SINUS TAKIKARDI DENGAN P PULMONAL (QT interval dan ST segmen depresi kita abaikan pada kasus ini karena dengan frekfensi jantung melebih 120x/mnt selalu diikuti dengan QT interval memendek dan ST segmen depresi)





Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.4

1.Jelas sekali irama tidak teratur atau irregular.
Pada kasus ini kita tidak bisa mengatakan irama regular atau teratur, karena pada saat pengecekan frekfensi jantung baik menggunakan stetoskop maupun palpasi radial arteri yang kita dapatkan tidak teratur. Akan tetapi pada kasus ini pacemaker masih dominan berasal dari SA node dan pada beat ke 6 kita tetap namakan komplek QRS biarpun bentuknya tidak normal.

2. Karena iramanya tidak teratur, maka frekfensi jantung dihitung dengan mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini terdapat 8 normal komplek QRS, jadi frekfensi jantungnya 8 x 10 = 80x/menit.

3. Salah satu penyebab irama tidak teratur adalah ekstrasistole, pada EKG ini ada VES/PVC di beat ke-6


4. Tampak ST depresi ya, tapi kita tidak bisa mengatakan bahwa terjadi ischemia karena hanya 1 lead
.
5. Kesimpulan : SINUS RHYTM Dengan 1 VES (Ventrikel Ekstra Sistole)dan ST SEGMEN DEPRESI





Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.5

1. Jarak antara RR/PP interval sama menandakan iramanya regular/teratur, adanya gel P dengan bentuk yang sama dan juga diikuti oleh komplek QRS dengan bentuk yang sama pula, menandakan pusat pacemaker berasal dari SA node.

2. Frekfensi jantung 1500:10 kotak kecil = 150x/menit


3. Tidak ada ekstasistole atau blok. .

4. -

4. Kesimpulan : SINUS TAKIKARDI





Gambar EKG (elektrokardiografi)Strip No.6
1. Jelas sekali EKG ini iramanya tidak teratur.

 Adanya defleksi positip gel P yang diikuti komplek QRS yang menandakan pacemaker berasal dari SA node, akan tetapi SA node gagal untuk mengeluarkan impuls sebagaimana waktunya sehingga terjadi gap atau jedah yang melebih 2x jarak yang seharusnya.

2. Frekfensi jantung kita hitung dengan mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini terdapat 5 komplek QRS dalam 6 detik. Jadi frekfensi jantungnya 5 x 10 = 50 x/menit.

3. Penyebab irama teratur pada EKG ini adalah adanya blok d SA node

4. -

4. Kesimpulan : SINUS ARREST ATAU SINUS PAUSE ( Pada kasus yang sama dengan gap atau jedah persis sama 2 kali dengan jarak RR/PP interval dinamakan Sinus Block)






Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.7
1. Jarak RR/PP interval antara beat 1&2 dan beat 3&4 berbeda, menandakan irama tidak teratur. Adanya defleksi positip gel P yang diikuti komplek QRS dengan bentuk yang sama, menandakan pacemaker berasal dari SA node.

2. Karena irama tidak teratur/irregular, maka penghitungan frekfensi jantung dengan mengalikan jumlah normal komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini jumlah normal komplek QRS adalah 7. Maka frekfensi jantungnya 7 x 10= 70x/menit.

3. Irama tidak teratur pada ekg ini di sebabkan karena pengaruh vagal stimulasi saat ekspirasi dan vagal inhibit saat inspirasi

.
4. Semua konfigursi gelombang normal, kecuali tampak adanya ST segmen depresi (pada ekg strip boleh kita abaikan).

5.Kesimpulan : SINUS ARRHYTMIA






Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.8
1. Jarak antara RR/PP interval sama kecuali antara beat 4&5, dimana adanya gap atau jedah yang jaraknya persis 2 kali jarak antara RR/PP interval sebelum dan sesudahnya. Kita katakan iramanya tidak regular/tidak teratur. Adanya defleksi positip gel P ditiap beat yang diikuti oleh komplek QRS, ini menandakan pacemaker berasal dari SA node.

2. Karena irama tidak teratur, maka penghitungan frekfensi jantung dengan mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini jumlah komplek QRS adalah 7, jadi frekfensi jantungnya 7 x 10= 70 x/menit

4. Irama tidak teratur karena adanya blok d SA node4. Semua konfigurasi gelombang dalam batas normal.
5. Kesimpulan: SINUS BLOCK atau SA Blok






Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.9
1. Jarak RR/PP interval di setiap beat sama(19 kotak kecil/19mm), menandakan irama regular/teratur. Adanya defleksi positip gel P normal yang diikuti oleh normal komplek QRS disetiap beat, menandakan pacemaker berasal dari SA node.

2. Frekfensi jantungnya 1500:19 kotak kecil = 79 x/menit 


3. Tidak ada blok atau ekstrasistole

4. Semua konfigurasi gelombang dalam batas normal


5. Kesimpulan : SINUS RHYTM






Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.10
1. Jarak RR/PP interval ditiap beat tidaklah sama, ini menandakan irama tidak teratur/irregular. Adanya defleksi positip gel P disetiap beat yang diikuti oleh normal komplek QRS. Anda harus jeli disini, dimana bentuk gel P antara beat 1&2 atau 1&6 berbeda walaupun defleksi gel P positip. Akan tetapi, tidak semua gel P yang defleksinya positip berasal dari normal pacemaker(SA node), tapi bisa juga berasal  dari otot atrium yang menghasilkan defleksi positip gel P yang berbeda dengan gel P yang berasal dari normal pacemaker (SA node). Jadi sumber iramanya dari atrial ya

2. Karena irama tidak teratur, maka penghitungan frekfensi jantung dengan mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini jumlah normal komplek QRS adalah 7. Jadi frekfensi jantungnya 7x10= 70x/menit.


3. Salah satu penyebab irama tidak teratur dikarenakan sumber pacemakernya lebih dari satu fokus
4.Tampak gel P dan gel T mempunyai lebih dari 2 macam bentuk, konfigurasi gelombang EKG yang lainnya dalam batas normal.

5. Kesimpulan : WANDERING ATRIAL PACEMAKER (artinya lebih dari 2 macam sumber pacemaker yang ditandai dengan lebih dari 2 macam bentuk gel P)






Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.11
1. Pada kasus ini kita tidak menemukan gelombang P karene frekfensi jantung yang sangat cepat mengakibatkan gel P terbenam/tertutup oleh gel T. Jarak RR interval setiap beat adalah sama (6 kotak kecil/6 mm), menandakan irama teratur. Yang saya katakan tadi bahwa gel P tertutup oleh gel T, jadi pada kasus ini pacemaker berasal dari fokus yang sama dan berada di atas ventrikel atau supra ventrikel. Umumnya kl tdk ada gelombang P dg komplek QRS normal, fokusnya dari AV node.

2. Frekfensi jantungnya 1500:6 kotak kecil = 250x/menit

3. Tidak ada ekstrasistole atau blok        

                                                                                                   
4. Gel P tertutup gel T, PR interval tidak bisa dihitung, QT interval sudah pasti memendek, konfigurasi gelombang yang lain dalam batas normal.     

5. Kesimpulan : SUPRA VENTRIKULAR TAKIKARDI (SVT)---> anda harus jeli juga untuk memastikan EKG dengan Supra Ventrikular Takikardi, yaitu anda lihat tinggi dan bentuk komplek QRS nya adalah sama. So anda tidak ragu untuk mengatakan SVT !! Kl anda ikutan pelatihan EKG besama saya, untuk SVT akan d bagi-bagi lagi namanya. Kl yg seperti ini namanya SVT -AVNRT.







Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.12
1. Jarak antara RR interval di setiap beat sama yaitu 16 kotak kecil atau 16 mm, sedangkan jarak antara PP interval di setiap beat juga sama. Anda juga harus jeli membedakan gel P yang normal dengan gel P yang disebut saw tooth (gigi gergaji). Sekilas mungkin anda pikir adalah adanya gel T, itu sebenarnya gel P. Anyway, karena jarak RR interval sama di setiap beat dan PP interval juga sama di setiap beat. Maka kita namakan iramanya teratur/regular. Dan oleh karena adanya gel P biarpun bentuknya seperti gigi gergaji, maka pada kasus ini pacemaker berasal dari atas ventrikel atau otot atrium, yang pasti bukan dari SA node.

2. Spesial untuk menghitung frekfensi pada kasus ini adalah dengan menghitung frekfensi di atrium dan juga di ventrikel. Untuk irama atrium 1500:5 kotak kecil =300x/menit, sedangkan untuk ventrikel 1500:16 kotak kecil= 94x/menit. Jadi perbandingan kontraksi yang dikeluarkan atrium dengan ventrikel adalah 3 : 1, artinya ada 2 gelombang P yang mengalami blok, 1 diantaranya terkubur di komplek QRS.

3. Gel P mirip dengan gigi gergaji, 1 gel P yang mungkin ada kira gel T, 1 gel P lagi terkubur di komplek QRS. Konfigurasi gelombang lainnya (PR interval, QT interval, gel T/ST segmen) tidak bisa diukur, sedangkan gel QRS atau komplek QRS normal.

4.Kesimpulan : ATRIAL FLUTTER 3:1 Normal Respon dari Ventrikel. Kenapa saya katakan normal respon dari ventrikel? Karena kontraksi ventrikel masih dalam batas normal yaitu 94 x/menit. Seandainya impuls yang dikeluarkan oleh atrial direspon secara agresif oleh ventrikel atau dengan kata lain ventrikel berkontrasi sama dengan atrial yaitu 300x/menit, ini akan membahayakan jiwa pasien. Inilah salah satu keistimewaan dari AV node,untuk bisa meredam impuls-impuls yang bisa berakibat fatal buat ventrikel dan bisa membahayakan hidup pasien jika tidak di tangani dengan tepat.








Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.13
1. Jarak antara RR interval di setiap beat sama(7 kotak kecil atau 7 mm), tidak terlihat gel P. Kalau RR interval sama menandakan irama teratur. Tidak adanya gel P bukan berarti pacemaker berasal dari ventrikel, sebenarnya gel P ada tapi terkubur di gel T. Kalau anda beranggapan pacemaker berasal dari ventrikel, itu salah besar karena komplek QRS masih dalam batas normal (tidak lebar). Jadi pada kasus ini pacemaker berasal dari atas ventrikel atau supra ventrikel, tepatnya dari AV node fokusnya

2. Frekfensi jantungnya 1500:7 kotak kecil = 214x/menit


3. Tidak ada

4. Tidak terlihat gel P, gel QRS dan komplek QRS normal dengan bentuk yang sama disetiap beat, PR interval tidak bisa diukur, sudah pasti QT interval memendek. Adanya ST segmen depresi.
5. Kesimpulan : SUPRA VENTRIKULAR TAKIKARDIA (SVT) dengan ST SEGMEN DEPRESI. Sama seperti EKG No.12 penjelasan ttg SVT. Untuk ST depresi pada kasus ekg sepeti ini msh normal







Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.14
1. Jarak RR interval dari beat 1 s/d 10 adalah sama (8 kotak kecil atau 8 mm)walaupun tidak tampak gel P. Akan tetapi begitu memasuki RR interval antara beat ke-10 dengan beat ke-11 berbeda yaitu 10 kotak kecil atau 10 mm, dan perbedaan akan sangat jelas sekali kalau kita lihat RR interval beat ke-11 dengan beat ke-12 yaitu 18 kotak kecil atau 18 mm. Jadi kita katakan iramanya tidak teratur. Dari mana pacemaker berasal? Dari beat 1 s/d 10 sudah pasti adanya gel P walaupun tidak terlihat dan sebagai jaminannya bentuk komplek QRS masih dalam batas normal, jadi beat 1 s/d 10 pacemaker berasal dari atas ventrikel atau supra ventikel. Sedangkan dari beat 11 s/d 14 berasal dari SA node karena tampak adanya defleksi positip gel P.

2. Untuk kasus seperti ini kita tidak bisa menghitung frekfensi jantungnya karena perubahan yang tiba-tiba dari irama supraventrikular menjadi irama sinus rhytm.

3. Saya rasa sudah jelas di point 1

4. Kesimpulan : PSVT (Paroksimal Supra Ventrikular Takikardi) yaitu perubahan mendadak dari irama SVT (Supra Ventrikular Takikardi memjadi Sinus Rhytm), begitupun sebaliknya perubahan mendadak dari irama Sinus Rhytm menjadi SVT. Istilah lain dari PSVT adalah frekuensi jantung yang melonjak tiba2 melebihi 130 atau 150 x/mnt








Gambar EKG (elektrokardiografi) Strip No.15

1. Pada kasus ini kita tidak bisa mengidentifikasi PP interval karena gel P tidak beraturan, untuk RR interval tampak sekali tidak sama antara beat yang satu dengan yang lainnya. Jadi pada kasus ini iramanya tidak teratur atau irregular. Karena adanya gelombang P yang tidak beraturan, maka pacemaker berasal dari otot atrium.

2. Karena irama tidak beraturan maka frekfensi jantungnya adalah mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini jumlah komplek QRS adalah 6, jadi frekfensi jantungnya adalah 6 x 10 = 60 x/menit. 



3. Salah satu penyebab irama tidak teratur adalah sumber pacemakernya dari atrial

4. Cuma komplek QRS yang tampak jelas walaupun bentuk dan tingginnya disetiap beat tidak sama. Adanya gel P yang bentuknya tidak beraturan.

5. Kesimpulan : ATRIAL FIBRILASI Dengan Normal Ventrikel Respon ( prinsipnya sama dengan penjelasan EKG strip no.12)

Baca selengkapnya.....
posted by Abu Nazmah @ 3:23 PM  
Locations of visitors to this page
About Me

Name: Abu Nazmah
About Me:
Previous Post
Archives
Kursus EKG (elektrokardiografi)
  • Kursus EKG Bagian I
  • Kursus EKG Bagian II
  • Kursus EKGBagian III
  • Kursus EKG Bagian IV
  • Kursus EKG Bagian V
  • Latihan Membaca EKG Strip
  • Latihan Membaca EKG 12 Lead
  • Powered by

    BLOGGER

    © 2006 *** EKG (Elektrokardiografi) & Jantung Kita*** .Alternatives Healthy Life by NSS.